• Free SHIPPING for orders over RM100 || Free BOOKMARK for orders over RM30 Shop Now!
icon-search
icon-search
  • kopi
  • km_202302091109_0001
  • photo_2023-02-13_15-43-11
  • photo_2023-02-13_16-09-22
  • photo_2023-02-13_15-43-10
  • lm_202302091109_0001
SALE

[CRESCENT] KOPI DIARI BIRU & KOTA BERLIN

RM 29.75
- +
code
icon-bag Add to Cart Whatsapp order
Home

Terbitan: CRESCENT

Penulis: ROSERQ MOKHTAR


"Rosera adalah seorang globalis modern dengan akar muslimah yang kuat. Novel yang indah dibaca oleh siapa pun yang merasa dirinya warga dunia namun mengekalkan akar kulturalnya.

Akmal Nasery Basral-Sastrawan, Penerima Penghargaan National Writer's
Award 2021 Kategori Fiksi dari Perkumpulan Penulis Nasional SATUPENA.

"Syurga itu dipenuhi oleh para pendosa-yang bertaubat."

 

Mengisahkan seorang lelaki muda dengan latar belakang yang berbeza dari profesinya, tidak takut menjadi 'asing' di antara kesamaan-kesamaan yang ada pada orang lain.

Berani berhijrah untuk bekerja di kota yang jarang dipilih pemuda seumurnya. Dia

lupa dengan keyakinan awalnya, tersasar jauh untuk jangka waktu yang panjang. 

 

Namun, karakter dan hati bertatahkan mutiara, akal secerah mentari pagi menjadikannya contoh yang lengkap dan baik. Mampu menyentuh hati para islamofobia dan kaum liberal sebagai jalan hidup yang lebih baik.

Austin Indraharris, dalam kelam dan kegelapan waktu yang terpaksa diselami, akhirnya ada hadiah terindah dikirimkan bukan untuk dirinya seorang, namun semua yang ada di dekatnya.

Gagasan terbaik dalam dirinya muncul ketika bertemu dengan seorang muslimah. Siapakah wanita muslim itu?

 

Bagaimana akhir kisah Austin dengan kedua wanita dan teman-teman baiknya yang sempat mewarnal proses hijrah dan hidupnya.


PETIKAN BAB 7 - LANGIT KUALA LUMPUR


KEJADIAN dipertemukan dengan teman senegara itu, membawa kenangan lama memenuhi fikiran Austin. Dia masih ingat, setelah lebih setahun bekerja, cutinya diluluskan pihak firmanya. Austin yang selalu overachieved di usianya itu, telah mendapat pengesahan dan bonus yang lumayan. Akhirnya tiba waktu untuk berangkat pulang ke tanah air tercinta. Dengan wang yang dikumpulkan selama itu, dia tahu dapat membantu cukup banyak bagi keluarganya.

Langit pagi negeri Darul Ehsan kelihatan bercahaya ditemani habuk-habuk kota. Awan gemawan tidak kelihatan. Cakerawala tampak kosong, namun berintikan cita-cita dan cinta. Jam belum menunjukkan pukul sebelas pagi. Austin menjejakkan kaki kembali ke tanah air kota tercinta. Sejauh mana pun dia meninggalkan tempat kelahirannya, semangat patriotik dan cinta negaranya tak pernah memudar. Kuala Lumpur, kota yang penuh inspirasi daripada mereka yang tak pernah lelah berusaha untuk meningkatkan keperibadian sendiri. Bercampur dengan keunikan dan keistimewaan yang lainnya. Dengan kerahan tenaga untuk memastikan kehidupan di kemudian harinya. Sang ibu kota, tetap menjadi dirinya sendiri. Apa pun yang terhidang, semua tetap dicintai dan diperjuangkan, oleh setiap jiwa anak pertiwi.

Austin melangkah keluar dari pintu ketibaan di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur. Teman baiknya, Iskandar telah menunggunya dengan senyuman paling ramah.

"Austin, dah lama gila tak jumpa. Kenapa baru mau pulang sekarang? Tak rindu laksa, ya? Atau dah lupa nasi campur? Gila! Kami semua rindu tau. Kerja semua okay, bro?" Teman baik Austin sejak sekolah menengah itu, melepaskan semua rasa rindunya.

"Hahaha. Banyak betul soalan, yang mana aku kena jawab dulu? Kerja okay, mantap!"

"Oh, ingat, ingat! Salah satu firma yang top kat sana, 'kan'? Papamu bangga sekali Austin. Aku juga bangga menjadi teman setiamu." Semangatnya Iskandar membuat Austin juga kaget.

"Apa khabar semuanya? Isterimu baik?" Pemuda yang belum puas menyedut udara di negara sendiri itu, mengubah topik. Dia tidak ingin semua menjadi tenangnya saja.

"Alhamdulillah, semuanya baik-baik aja. Ujian-ujian kecil begitulah. Namanya juga kehidupan. Ada turun naiknya."

"Iya, what to do. Apa saja yang datang ke kita, terima aja dulu. Nanti difikirkan caranya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Gitu kan?" balas Austin sebelum mengeluh kecil.


Your cart is currently empty.
Continue shopping