[FAJAR PAKEER] CERITERA NOVELA : MAROON
- Regular price
- RM 30.00
- Sale price
- RM 30.00
- Regular price
-
RM 0.00
Share
TERBITAN : FAJAR PAKEER
PENULIS : HYZWAYNE | NRECHA | BALQISJUANDY
Seindah Maroon yang membalut lara. Tenang, dalam, dan sentuhannya mendamaikan.
Semesta ini adalah kanvas agung, diwarnai pelbagai rona yang berdansa. Setiap warna adalah bahasa jiwa, menceritakan rasa tanpa suara.
Tetapi, ini bukan sekadar warna...
*ISHQ SAFAR – Hyzwayne*
"Someone being patient with you is one of the softest forms of love."
Pertemuan sepintas lalu menjadi jalan sunyi menuju ikatan yang dingin. Tanpa sedar ia telah terperangkap dalam kaca.
“Kau hanya uruskan Kiki bukan aku." —Veer Mahendra
"Awak langsung tak buka hati pada saya." —Kareena Kaira
Adakah sebenarnya telah terperangkap dalam kaca bening yang indah di mata orang, tapi menyeksa jiwa yang tersembunyi di dalam?"
"Kau bukan sekadar insan biasa. Tapi puisi yang hidup dalam nyawa. Kau hadir bukan sebagai mimpi. Tapi nyata sebagai pelengkap diri ini.”
✿ A Love We Never Said – Nrecha ✿
"K-Kau tak boleh tinggalkan aku...”
Mereka kata cinta itu indah, namun apa erti keindahan bila cinta datang bersama luka yang tak pernah sembuh?
“Jangan mengalah kerana Awfiah…” —Dzikra Awfiah
"A-Aku tak akan benarkan kau pergi tanpa sempat aku luahkan rasa cinta aku pada kau..." —Akalil Dzulfaqor
Dari bara cinta yang tersembunyi, menyala kekuatan dalam diam.
Namun, mampukah mereka berdiri teguh saat runtuhnya dunia di kaki sendiri?
“Thank you… for choosing me this time.”
✿ Milik Dia Seorang - BalqisJuandy ✿
"Mesti kau tertanya-tanya kenapa aku buat semua ni, kan?" - satu kata yang bisa membawa ke langit bahagia, namun dalam sekelip mata, mampu menghumban jiwa ke jurang derita.
“Kau okey?” —Raees Imran
"Tak perlu risau, saya janji yang saya tak akan susahkan awak lagi selepas ni." —Putri Sara Aleesya
Satu sebab, mereka tidak lagi berjumpa tetapi e-mel ugutan yang Putri terima semakin kerap dan seperti sedang membawa satu petunjuk.
“Adakah itu petanda kekuatan, atau cuma jalan perlahan menuju kehancuran?"
“Yang pastinya, aku tak suka orang sentuh milik aku.”
*
Ishq Safar terperangkap dalam kaca dan air mata. A Love We Never Said, di mana pertarungan antara cinta dan luka tak berkesudahan. Akhirnya, segala yang terpendam berlabuh pada sebuah rasa — Milik Aku Seorang.